Skip to main content

Fungsi Kontrol laboratorium

Salah satu sisi Laboratorium Pabrik Kelapa Sawit

Laboratorium di Pabrik kelapa sawit berguna untuk memberikan informasi kepada management bagaimana proses pengolahan berlangsung. Informasi tersebut tersaji dalam bentuk data hasil analisa laboratorium. Dengan hasil analisa laboratorium, management mampu menelusuri penyebab suatu proses tidak berjalan sebagaimana mestinya.

Hasil analisa laboratorium tersaji dalam tabel losis minyak dan inti sawit, mutu minyak dan inti sawit, kualitas air sungai, kualitas air umpan ketel serta properti limbah cair pabrik kelapa sawit.
Untuk menentukan hasil analisa mampu mewakili kondisi real dilapangan perlu dibuat oleh managemen suatu panduan cara mengambil sampel, menganalisa dan penyajian data. Dengan adanya panduan ini (SOP) maka siapapun yang menganalisa sampel akan memberikan data yang sesuai kondisi dilapangan.
Selain mempersiapkan SOP, management juga berkewajiban menempatkan tenaga terlatih untuk melakukan analisa serta peralatan yang memadai. Alat yang memadai sebaiknya dikalibrasi untuk memperoleh angka penyimpangan yang terjadi. Dengan adanya kalibrasi, kesalahan penyajian data akibat salah baca angka di peralatan laboratorium dapat diminimalkan. Kalibrasi secara periodik wajib dilakukan minimal 1 kali setahun.
Salah satu studi kasus pemanfaatan hasil analisa sbb:
Misal hasil analisa kandungan minyak di ampas press = 4,45%, norma losis =4%. Berarti ada kelebihan 0,45% dari norma. Maka penelusuran di proses dimulai dari operasional seperti : suhu pengadukan digester, tekanan hydraulic double cone, kematangan daging buah dari sterilizer. Sedang untuk penulusuran instalasi dapat diuraikan sbb: tingkat keausan alat/screw/press silinder/ pisau pengaduk digester/ siku-siku pengadukan di digester, putaran digester (akan berhubung ke jam kerja alat/jadwal penggantian).
Penulusuran tersebut akan berhasil menyelesaikan permasalahan dengan catatan data yang tersaji benar-benar mewakili proses yang sebenarnya.
Dengan dimanfaatkannya angka analisa laboratorium berarti fungsi kontrol terhadap proses berlangsung dengan baik.
Dapat disimpulkan, keefektifan sarana laboratorium tergantung seberapa sering kita menggunakan data hasil analisa laboratorium terhadap proses di pabrik kelapa sawit. 


Comments

Popular posts from this blog

Under Flow Sludge flow out

  Gambar CST   Cairan yang masuk ke CST akan membentuk lapisan sesuai fisiknya. Minyak pasti berada pada level teratas, dominan air dilapisan ke dua dan dominan lumpur / sludge dilapisan paling bawah. Sludge ini masih mengandung minyak sawit 5-7 % bahkan jika CST tidak bekerja maksimal kandungan minyak sawit di sludge bisa mencapai > 12 %. Sludge ini secara kontiniu harus dialirkan keluar dari CST ke Sludge Tank untuk di ambil kembali kandungan minyak sawitnya serta menjaga kestabilan pembentukan lapisan minyak di CST.

Tahapan Proses Perebusan di Vertical Sterilizer

       Gambar kiri Vertical Sterilizer tampak keseluruhan dan sebelah kanan pintu bawah vertical sterilizer sedang mengeluarkan buah matang rebus.   Prinsip proses perebusan buah sawit di vertical sterilizer sama dengan proses perebusan di horizontal sterilizer. Adapun tahapan proses perebusan buah sawit di vertikal sterilizer sbb:

Continous Settling Tank

CST 90 metrik ton untuk Pabrik Kelapa Sawit 30 Ton/Jam Continous Settling Tank (CST) yang dipakai di pabrik kelapa sawit umumnya berupa tanki silinder tegak dengan volume bervariasi tergantung dari kapasitas cairan yang masuk. Bagian utama CST terdiri dari: