Postingan sebelumnya telah dijelaskan aktivitas utama yang ada diloading ramp. Menyortir adalah kegiatan untuk memeriksa mutu buah sebagai fungsi kontrol terhadap kegiatan panen di afdeling dan memilih buah sawit pembelian dari petani yang sesuai harga pembelian.
Kriteria matang panen buah sawit kebun sendiri berbeda dengan kriteria matang panen buah sawit pembelian. Kriteria matang panen kebun sendiri memiliki beberapa klasifikasi atau fraksi mengingat organisasi untuk melakukan tersebut tersedia dengan baik, mulai dari Asisten tanaman, mandor, pemanen dan anggaran untuk menggerakkan unsur organisasi tersebut. Sedangkan buah sawit petani tidak jelas konsep kriteria matang panen buah sawitnya, mengingat petani tidak memiliki fasilitas seperti organisasi/perusahaan perkebunan. Oleh sebab itu penentuan kriteria penerimaan buah sawit petani bukan berdasarkan mutu panen melainkan berdasarkan harga pembelian yang ditentukan dari rendemen minyak dan inti sawit yang dikalikan dengan harga minyak dan inti sawit serta memperhatikan faktor-faktor lainnya.
Lalu bagaimana cara menentukan buah sawit pembelian dari petani???
· lakukan survei ke sampel lokasi perkebunan petani, ambil sampel buah lakukan analisa cross buah sawit untuk mengetahui potensi rendemen minyak dan inti sawit.
· Dari hasil analisa tentu kita dapat menentukan harga buah sawit pembelian.
Pada umumnya untuk menentukan kualitas buah petani hanya dilakukan secara visual, seperti memperhatikan ukuran buah, warna kulit luar buah, ketebalan daging buah (jenis buah tenera atau dura) dan warna daging buah. Jika kondisi fisik tersebut mendekati kondisi buah matang kebun sendiri maka buah sawit pembelian dari petani dapat diterima. Kadang kala penentuan harga buah petani juga ditentukan harga persaingan disekitar pabrik, semakin banyak populasi pabrik maka semakin tinggi harga buah sawit petani walaupun kadang kala mutunya belum tentu sesuai. Selain faktor persaingan harga buah sawit petani dibeli dengan harga yang tinggi, faktor lainnya adalah rendahnya produksi buah sawit kebun sendiri (misalnya akibat replanting), maka buah sawit petani dibutuhkan agar pabrik dapat mengolah minimal 16-20 jam olah perhari.
Lalu bagaimana dengan penerimaan buah sawit kebun sendiri????
Buah sawit kebun sendiri wajib diterima bagaimanapun mutunya karena biaya telah dikeluarkan begitu buah sawit tersebut sampai dipabrik. Lalu bagaimana dengan buah sawit yang tidak memenuhi kriteria matang panen? Jawabnya tetap diterima, namun ditulis dilaporan sortasi yang akan menjadi bahan evaluasi terhadap kinerja capaian rendemen minyak dan inti sawit.
Kriteria matang panen dibagi menjadi beberapa fraksi, yaitu:
Fraksi | Istilah | Kriteria |
F00 | Sangat mentah | Brondolan 0% dari seluruh lapisan luar |
F0 | Mentah | Berondolan 1-12,5 % dari seluruh lapisan luar |
F1 | Kurang matang | Berondolan 12,5-25% dari seluruh lapisan luar |
F2 | Matang | Berondolan 25-50% dari seluruh lapisan luar |
F3 | Matang | Berondolan 50-75 % dari seluruh lapisan luar |
F4 | Kelewat matang | Berondolan 75-100% dari seluruh lapisan luar |
F5 | Ranum | Berondolan lapisan dalam ikut memberondol |
Komposisi minimal tiap fraksi dari semua buah sawit yang masuk sbb:
Fraksi | Persyaratan (%) | Kriteria |
F00 | 0 | Brondolan 0% dari seluruh lapisan luar |
F0 | max 3 | Berondolan 1-12,5 % dari seluruh lapisan luar |
F1 | - | Berondolan 12,5-25% dari seluruh lapisan luar |
F2 | min 85 | Berondolan 25-50% dari seluruh lapisan luar |
F3 | - | Berondolan 50-75 % dari seluruh lapisan luar |
F4 | max 10 | berondolan 75-100% dari seluruh lapisan luar |
F5 | max 2 | Berondolan lapisan dalam ikut memberondol |
Berondolan | 9,5 | |
Tandan kosong | 0 | |
ukuran tangkai | max 2,5 cm |
Jika melihat angka diatas, seolah-olah memanen buah mentah diperbolehkan, padahal seharusnya tidak. Untuk saat ini tuntutan produktifitas buah sawit ton per hektar per tahun dan capaian rendemen minyak sangat tinggi. Jika memperhatikan angka tersebut diatas potensi panen tidak bersih akan terjadi mengingat persentase fraksi 5 masih ada walaupun hanya 2%.
Kefektifan mengumpulkan berondolan juga menjadi perhatian jika fraksi 4 dan fraksi 5 ada diareal panen, karena tidak mungkin tingkat efisiensi pengumpulan berondolan 100%.
Dengan tingginya target produksi dan capaian rendemen (memperhatikan kefektifan pengumpulan berondolan) maka kriteria matang panen tersebut untuk saat ini telah bergeser yaitu:
Fraksi | Persyaratan (%) | Kriteria |
F00 | 0 | Brondolan 0% dari seluruh lapisan luar |
F0 | 0 | 5-10 butir berondolan dipiringan boleh dipanen |
Fraksi matang | 100 | |
Berondolan | Semaksimal | |
Tandan kosong | 0 | |
Ukuran tangkai | Mepet V shape |
Klasifikasi tesebut memunculkan sistem denda mutu panen mengingat tidak adanya toleransi buah sawit mentah dan panen menggunakan sistem premi panen serta premi berondolan untuk meningkatkan pendapatan pemanen.Hal ini akan dipostingkan dikesempatan lain.
0 comments:
Post a Comment