Skip to main content

Mengontrol kehilangan di Loading Ramp

 

Postingan kali ini memang saya masih bahas seputar loading ramp, kenapa? Karena loading ramp tempat terjadinya lossis kedua (yang pertama timbangan) yang tidak dapat kita ketahui pasti jumlahnya namun benar-benar terjadi didepan mata.

image 

Dari gambar diatas terlihat berondolan yang tumpah kelantai, padahal proses kerjanya memasukkan berondolan dan buah sawit ke lori atau friut scraper conveyor. berondolan yang jatuh tidak terkutip kembali dengan baik sehingga sebagian berondolan menjadi busuk yang berakibat naiknya asam lemak bebas.

Berondolan jatuh biasanya karena ada bagian kisi-kisi loading ramp yang sudah renggang, alur pintu loading ramp yang sudah aus atau keropos dan tidak tepatnya posisi lori didepan pintu loading ramp.

Contoh penanganan yang tidak baik lainnya di loading ramp seperti gambar berikut,

  image

Dari photo tersebut terlihat minyak yang sudah menetes ke bawah, yang seharusnya minyak tersebut keluar melalui press silinder screw press dan dialirkan ke sand trape melalui oil gutter. Minyak yang menetes diloading ramp berasal dari buah restan yang berhari-hari, yang mengakibatkan daging buah menjadi busuk/lembek, saat mendapat tekanan dari tumpukan buah sawit lainnya otomatis minyak akan menetes keluar.

Sebaiknya proses pengeluaran/penurunan buah sawit dari bays loading ramp ke dalam lori dengan sistem FIFO (first in first out) namun dengan kontrol yang lemah kadang kala hal ini tidak terjadi. Selain karena faktor lemahnya pengawasan, penyebab tingginya lossis di loading ramp akibat terlalu tingginya jumlah buah yang masuk dan terlalu rendahnya jumlah buah sawit yang diolah serta adanya kerusakan pintu loading ramp sehingga buah sawit tidak bisa diisi ke lori.

Kebersihan dan jarak kisi-kisi loading ramp harus diperhatikan agar sampah dan pasir/tanah yang terikut dari afdeling dapat langsung jatuh kelantai bawah sementara berondolan dan buah sawit masuk kedalam lori.

  image

Gambar diatas memperlihatkan kisi-kisi laoding ramp yang masih baru dan terlihat tidak ada penyumbatan kisi-kisi sehingga sampah halus dan pasit/tanah dapat jatuh kelantai bawah loading ramp dengan mudah.

Pasir yang terikut hingga keproses pengolahan minyak selain mempercepat tingkat keausan juga akan mempercepat terbentuknya emulsi. Jika hal tersebut telah terjadi akan mengakibatkan sulitnya memisahkan minyak. Sebagian orang beranggapan hal ini tidak penting karena sudah ada sand trape dan desanding cyclone distasiun klarifikasi yang berfungsi untuk menjebak pasir. Menurut hemat saya pendapat itu tidak sepenuhnya salah, namun pengendalian pasir/impuriti jika dimulai sejak awal akan memberikan hasil yang maksimal dan mengurangi tingkat keausan alat di friut conveyor, stirring arm digester dan double screw press distasiun kempa.Dari gambar diatas terlihat kebersihan loading ramp sangat rendah, sampah banya menumpuk.

Kendalikanlah losis minyak dan inti serta hal-hal yang mendegradasi mutu produksi sejak awal buah sawit masuk ke pabrik kelapa sawit yang kita pimpin.

Sekian dulu postingan kali ini tentang hal lepas kontrol, postingan lainnya akan mengulas tentang bagian-bagian loading ramp.

Comments

Popular posts from this blog

Under Flow Sludge flow out

  Gambar CST   Cairan yang masuk ke CST akan membentuk lapisan sesuai fisiknya. Minyak pasti berada pada level teratas, dominan air dilapisan ke dua dan dominan lumpur / sludge dilapisan paling bawah. Sludge ini masih mengandung minyak sawit 5-7 % bahkan jika CST tidak bekerja maksimal kandungan minyak sawit di sludge bisa mencapai > 12 %. Sludge ini secara kontiniu harus dialirkan keluar dari CST ke Sludge Tank untuk di ambil kembali kandungan minyak sawitnya serta menjaga kestabilan pembentukan lapisan minyak di CST.

Tahapan Proses Perebusan di Vertical Sterilizer

       Gambar kiri Vertical Sterilizer tampak keseluruhan dan sebelah kanan pintu bawah vertical sterilizer sedang mengeluarkan buah matang rebus.   Prinsip proses perebusan buah sawit di vertical sterilizer sama dengan proses perebusan di horizontal sterilizer. Adapun tahapan proses perebusan buah sawit di vertikal sterilizer sbb:

Continous Settling Tank

CST 90 metrik ton untuk Pabrik Kelapa Sawit 30 Ton/Jam Continous Settling Tank (CST) yang dipakai di pabrik kelapa sawit umumnya berupa tanki silinder tegak dengan volume bervariasi tergantung dari kapasitas cairan yang masuk. Bagian utama CST terdiri dari: