Screw
press adalah mesin yang melanjutkan proses pemisahan minyak dari digester yang
terdiri dari double screw yang membawa massa press keluar dan diaplikasikan
tekanan lawan yang berasal dari hydraulic double cone.
Digested
MPD masuk melalui chute/corong dan jatuh
ke pangkal double screw, masing masing screw berputar saling berlawanan membawa
massa press keluar. Pada saat bersamaan double cone memberikan tekanan lawan
sehingga minyak keluar melalui lubang perforasi press silinder dan melalui pipa
aliran minyak yang terhubung ke body/casing press minyak mengalir menuju oil
gutter bergabung dengan minyak yang keluar dari bottom perforasi plate digester.
Bagian
utama screw press adalah
Double
screw terbuat dari bahan baja tuang
dengan ukuran yang berbeda tergantung kapasitas olah yang dilayani.
Satuan kapasitas screw press adalah Ton TBS/Jam. Umumnya dalam membeli spare
part screw dipasaran ditentukan jam
kerja yang mampu dicapai alat tersebut hingga penggantian berikutnya (kecuali
jika screw patah). Umumnya screw yang dijual dapat bekerja dengan baik hingga
2000 jam kerja, namun hal ini perlu dikonfirmasi kembali ke pemasok. Bentuk
screw persis seperti ulir yang kita kenal namun dengan bentuk penampang ulir persegi
dengan ketebalan lebih dari 1,5 inchi (terutama bagian ujung) dengan jarak pitch
lebih kurang 10 cm atau dapat digambarkan seprti conveyor yang dibuat dari baja
tuang dengan ketebalan yang mampu menerima tekanan nominal 60 bar secara
kontiniu. Bagian tengah screw dibuat lubang tempat as pikul menopang seluruh
berat sendiri screw. ujung as pikul dihubungkan ke primary shaft dan secondory
shaft. Screw dapat berputar karena bagian pangka screw dilengkapi aur pasak
yang bersesuaian dengan alur pasak di primary dan secondary shaft. Primary dan
secondary saft dihubungkan dengan gear conection yang langsung menyatu dengan
shaft. Primary shaft langsung dikopel dengan kopling penggerak sedangkan
secondari digerakkan oleh gear yang saling berhubungan.
Dalam kondisi normal bagian ujung screw bagian yang paling cepat aus karena mengalami gaya gesek yang kuat dari tekanan lawan double cone. Namun di bagian alur pasak sering terjadi patah/sompel akibat pengerjaan yang kurang baik. Celah antara diameter terluar screw dengan dinding silinder umumnya<5 mm dan setiap dua kali penggantian screw press silinder sebaiknya diganti.
Screw yang aus bisa saja di rebuild kembali dengan kawat las mutu tertentu namun disarankan dipakai untuk 1000 jam kerja atau 50% dari jam kerja kondisi screw baru kemudian direbuild kembali serta dioperasikan 500 jam kerja atau 50% dari jam kerja rebuild pertama. Setelah mengalami rebuild 2 kali double screw press wajib ganti baru.
Hal yang mendasar penggantian screw bukan saja tentang jam kerja alat namun hasil analisa losis minyak fibre/ampas kempa yang tidak melebihi norma perusahaan.
Press Silinder atau disebut juga press cage yang terbuat dari plat baja yang diperkuat dengan tulangan plat mild steel setebal 8 mm. Pres silinder berbentuk kaca mata yang bagian tengahnya terhubung. Press silinder dapat juga disebut saringan, dimana fibre/serabut daging buah sawit tidak terikut ke cairan minyak yang telah dipress. Press silinder memiliki lubang yang sangat banyak, diameter lubang berfariasi tergantung dari pabrikan, umumnya antara 4-6 mm. Bahkan ada pabrikan yang membuat diameter lubang press silinder dua tinggkat, diameter sisi dalam 4 mm dan sisi luar 6 mm. press silinder harus menyelubungi double screw dengan baik sehingga minyak sawit keluar melalui lubang perforasi press silinder. Penahan press silinder sering disebut (kacamata, karena memang seperti kaca mata) yang terbuat dari plat baja dengan ketebalan 15 mm ditopang dengan sejumlah baut kualitas minimal no 9 sehingga mampu menopang tekanan 50-60 bar. jam kerja/live time press silinder juga tergantung pabrikan sparepart, umumnya 4.000 jam.
permasalahan yang timbul dari press silinder terjadi jika hanya mengalami:
Press Silinder atau disebut juga press cage yang terbuat dari plat baja yang diperkuat dengan tulangan plat mild steel setebal 8 mm. Pres silinder berbentuk kaca mata yang bagian tengahnya terhubung. Press silinder dapat juga disebut saringan, dimana fibre/serabut daging buah sawit tidak terikut ke cairan minyak yang telah dipress. Press silinder memiliki lubang yang sangat banyak, diameter lubang berfariasi tergantung dari pabrikan, umumnya antara 4-6 mm. Bahkan ada pabrikan yang membuat diameter lubang press silinder dua tinggkat, diameter sisi dalam 4 mm dan sisi luar 6 mm. press silinder harus menyelubungi double screw dengan baik sehingga minyak sawit keluar melalui lubang perforasi press silinder. Penahan press silinder sering disebut (kacamata, karena memang seperti kaca mata) yang terbuat dari plat baja dengan ketebalan 15 mm ditopang dengan sejumlah baut kualitas minimal no 9 sehingga mampu menopang tekanan 50-60 bar. jam kerja/live time press silinder juga tergantung pabrikan sparepart, umumnya 4.000 jam.
permasalahan yang timbul dari press silinder terjadi jika hanya mengalami:
- Aus/melewati live time alat, ketebalan dinding press silinder berkurang sehingga kekuatan mekanis bahan pun berkurang. Awalnya akan terjadi perubahan bentuk seperti gembung dibeberapa titik dan kemudian koyak. Press silinder yang koyak dapat diketahui dari semakin banyaknya fibre di vibrating screen akibat fibre terikut cairan minyak. Kondisi ini harus segera ditangani dengan cara dilas dengan plat mild steel 5 mm atau memotong press silinder yang lama dan dilaskan ke bagian yang koyak. Sebaiknya press silinder jangan sampai melebihi 5% yang ditempel (jika lokasi pabrik sangat jauh) karena alat akan sering koyak dan menyebabkan stagnasi pabrik. Penanganan yang lambat akan membuat fibre menumpuk di vibrating dan dapat mengakibatkan screen/ayakan vibrating akan koyak juga dan akan menyebabkan tumpatnya brush strainer dan nozel sludge separator.
- Baut kacamata penahan press silinder putus, ini diakibatkan tekanan hydraulic double cone melebihi norma dan atau mutu baut yang dipasang kurang baik.
Casing/Body screw press terbuat dari plat mild steel minimal 10 mm berbentuk kotak dengan dilengkapi pintu sebelah kanan, kiri dan atas. Dibagian atas ada 2 pintu yaitu 1 pintu untuk melihat kondisi press silinder & satu pintu/lubang untuk menghubungkan screw press dengan corong umpan dari digester. Bagian belakang digunakan sebagai tempat bearing untuk menumpu as/shaft yang harus ter-seal dengan baik sehingga minyak pelumas dari gearbox tidak bercampur dengan CPO. Body screw press harus ditumpu diatas pondasi yang umumnya terbuat dari U profil 100 mm. Beberapa PKS ada yang melapisi bagian lantai body screw press yang berfungsi untuk menampung minyak sawit dengan plat stain less steel.
Bagian depan screw press dilengkapi body untuk menopang hydraulic double cone dan dihubungkan dengan sisten engsel sehingga memudahkan saat perbaikan screw press. Bordes untuk screw press umumnya diatas lantai hingga 6-7 meter dari lantai pabrik karena aliran minyak dari screw press memanfaatkan gravitasi dari oil gutter hingga crude oil tank.
Gear box terdapat dibagian belakang body screw press yang didalam nya terdapat primary dan secondary screw yang dihungkan dengan gear agar putaran double screw saling berlawanan arah. permasalahan yang sering terjadi digearbox yaitu sering patahnya bearing as akibat over pressure, minyak pelumas kurang bahkan mungkin juga akibat kualitas bearing yang tidak sesuai. Disisi gearbox umumnya dilengkapi dengan selang sight glass untuk melihat level pelumas dari luar dan dilengkapi dengan lubang intip dibagian atas untuk melihat kondisi bearing.
Hydraulic Double Cone merupakan alat yang ditambahkan kesistem screw press untuk memberikan tekanan lawan terhadap daya dorong double screw di fibre/ampas kempa,dengan ditekannya ampas kempa oleh hydraulic double cone maka minyak akan keluar dari massa pressed melalui press silinder.
Hydraulic double cone perangkat penting untuk mengendalikan losis minyak namun disisi lain bisa membahayakan peralatan jika tekanannya berlebihan. Saat ini sistem pengaturan tekanan sudah otomatis berdasarkan amper meter elektromotor screw press yang diset antara 30-35 amper atau berdasarkan tekanan hydraulic di barometer antara 50-60 bar. Settingan dengan display digital juga sudah tersedia sehingga memudahkan dalam mengatur otomatis tekanan. Yang dimaksud dengan otomatis di hydraulic double cone yaitu jika tekanan kurang dari 50 bar/dibawah 30 amper tekanan akan akan bertambah demikian sebaliknya.
Permasalahan yang sering muncul dihydraulic double cone yaitu sering bocornya sambungan selang, tidak disiplinnya pelumasan bantalan luncur batang cone, kebersihan panel dari debu dan sulitnya tenaga mekanik yang handal untuk memperbaiki sistem otomatis jika rusak. Banyak kejadian dimana hyraulic double cone diganjal dengan kayu balok agar tidak mundur atau dibiarkan statis saat sistem otomatis hydraulic rusak. jika kondisi ini dicapai maka pengendalian losis di ampas kempa menjadi kabur, dan potensi inti sawit pecah yang tinggi cenderung terjadi karena operator lebih memilih tekanan tertinggi aman yang diaplikasikan.
Sistem hydraulic double cone merupakan periperal yang memegang peranan penting dalam menentukan performa alat karena alat ini memberikan tekanan lawan terhadap out put dari screw press.
0 comments:
Post a Comment