Skip to main content

Raw Oil Tank (ROT)

 

Raw oil tank fungsi utamanya untuk menaikkan temperatur cairan hingga 100 derajat celcius untuk memaksimalkan kinerja CST. Energi panas yang digunakan berasal dari injeksi uap langsung dan atau steam coil pipe. Saat ini parameter kualitas CPO seperti DOBI kadang kala menjadi penentu harga pembelian CPO, disarankan pemanas di ROT memakai steam coil pipe. Namun cara ini membuat ukuran ROT akan menjadi lebih besar.

Tujuan menaikkan temperatur hingga 100 derajat celcius agar di CST tidak terlalu dibebankan untuk menaikkan temperatur, namun cukup untuk mempertahankan temperatur kerja pada kisaran 95-100 derajat celcius. Walaupun begitu di CST tetap dipasang instalasi pipa pemanas yang handal untuk dapat menaikkan temperatur cairan di CST terutama 4 jam pertama proses pengolahan di pabrik kelapa sawit.

Faktor yang menjadi perhatian berikutnya adalah pompa ROT, sebaiknya pompa ROT harus mampu memompakan cairan dengan berat jenis > 1,1 gr/cm3 pada temperatur min 120 derajat.

Disarankan juga putaran impeler serendah mungkin untuk mencegah terbentuknya emulsi antara cairan dan impuriti selama berada di impeler pompa yang berputar.

Kapasitas pompa harus menjamin semua cairan yang masuk ke ROT harus terpompa semuanya dengan kapasitas sekonstan mungkin. Tujuannya agar pengendapan di CST dapat berlangsung sempurna dengan perubahan jumlah cairan yang masuk seminimal mungkin dan pengendalian ketebalan lapisan minyak di CST lebih baik.

Namun untuk memperoleh keseimbangan tersebut sangat sulit, banyak faktor, seperti stagnasi yang menyebabkan perubahan kapasitas olah. Untuk kondisi normal, kapasitas olah dianggap konstan sepanjang jam olah, penyetelan kapasitas pompa dengan bantuan keran pada pipa discarge.

Untuk menjamin cairan terpompa semuanya dan mengurangi titik kritis sebaiknya jumlah pompa yang terpasang minimal 2 unit disarankan minimal 3 unit.

Dengan 3 unit pompa dilakukan pengaturan sbb:

1. Pompa 1 dan 2 distel secara trial error untuk memperoleh kapasitas yang sesuai. Selama mengolah yang beroperasi hanya satu unit saja, satu unit pompa lainnya spare.

2. Pompa no 3 distel menggunakan automatic level, jika penyetelan pompa 1 dan 2 tidak akurat dan masih ada cairan yang berlebih akan dipompa oleh pompa no 3 jika level cairan di ROT naik.

Karena ROT berfungsi untuk menaikkan temperatur, maka Thermometer berdiameter minimal 4 inchi dipasang di bagian tengah antara pipa steam dengan level cairan minyak untuk mempermudah pengontrolan dari jarak tertentu.

Bak ROT biasanya bervolume minimal 10 metrik ton, dan dibuat sekat untuk menahan padatan agar jangan terpompa ke CST. Lantai bawah terbuat dari bahan stainless steel memiliki slope / kemiringan agar saat keran blowdown dibuka lumpur / pasir mudah mengalir keluar. Keran blowdown sebaiknya dibuatkan 1 buah per sekat bak ROT.

Bak ROT merupakan pre kondisioning temperatur di CST, yang mana suhu merupakan variabel bebas, sehingga pengendalian temperatur kerja untuk memperoleh perbedaan berat jenis cairan sangat menentukan proses pemisahan minyak

Comments

Popular posts from this blog

Under Flow Sludge flow out

  Gambar CST   Cairan yang masuk ke CST akan membentuk lapisan sesuai fisiknya. Minyak pasti berada pada level teratas, dominan air dilapisan ke dua dan dominan lumpur / sludge dilapisan paling bawah. Sludge ini masih mengandung minyak sawit 5-7 % bahkan jika CST tidak bekerja maksimal kandungan minyak sawit di sludge bisa mencapai > 12 %. Sludge ini secara kontiniu harus dialirkan keluar dari CST ke Sludge Tank untuk di ambil kembali kandungan minyak sawitnya serta menjaga kestabilan pembentukan lapisan minyak di CST.

Tahapan Proses Perebusan di Vertical Sterilizer

       Gambar kiri Vertical Sterilizer tampak keseluruhan dan sebelah kanan pintu bawah vertical sterilizer sedang mengeluarkan buah matang rebus.   Prinsip proses perebusan buah sawit di vertical sterilizer sama dengan proses perebusan di horizontal sterilizer. Adapun tahapan proses perebusan buah sawit di vertikal sterilizer sbb:

Continous Settling Tank

CST 90 metrik ton untuk Pabrik Kelapa Sawit 30 Ton/Jam Continous Settling Tank (CST) yang dipakai di pabrik kelapa sawit umumnya berupa tanki silinder tegak dengan volume bervariasi tergantung dari kapasitas cairan yang masuk. Bagian utama CST terdiri dari: