Langsung ke konten utama

Biji Sawit Perlu Dikendalikan.

Saya tertarik dengan beberapa kasus yang terjadi di stasiun pabrik biji atau kernel recovey stasiun yang selalu banyak mengalami perubahan agar mampu memisahkan inti sawit dan cangkang sawit dengan baik. Secara berat jenis, cangkang sawit dan inti sawit berbeda namun dari berat/massa bisa sama jika dengan ukuran tertentu.

Banyak orang melakukan perubahan didepan proses tapi tidak mencoba melihat sejauh mana kinerja dibelakang proses yang akan mempengaruhi tahapan didepannya.
Contohnya, banyak staf pabrik mencoba merubah atau memodifikasi jalur pengolahan biji sawit namun alat yang dipakai tida diubah, hanya jalus nya \`aja yang dirubah. Misalnya dari menggunakan 2 LTDS menjadi 1 LTDS tentu akan membebani hydrocyclone, tapi hydrocyclone tidak mengalami perubahan menerima beban input yang semakin besar. Tentu perubahan input di hydrocyclone perlu dilakukan perubahan di hydrocyclone sendiri seperti, diameter nozel yang perlu dikalibrasi ulang, putaran pumpa dengan perubahan diameter pully dsb. Jika ini dilakukan tentu akan ada keseimbangan dan hasil yang diperoleh akan lebih maksimal.




Kasus berikutnya adalah inti pecah yang cukup tinggi. Banyak orang - orang pabrik tidak menyadari jika PKS telah menerima TBS yang berbeda jika di bagian kebun telah banyak mengalami penanaman ulang. Penanaman ulang hal yang alami di perkebunan sawit. Jika tanaman sawit yang telah di replanting ulang telah mencapai 30-50% dari total areal maka komposisi TBS yang masuk juga sudah berbeda pastinya.

Jika variasi ukuran, jenis TBS cukup banyak perlu dilakukan tahapan histogram, yaitu tahapan mengukur ukuran biji yang ada. Jika afdeling melakukan rotasi panen 6/7 maka kita minimal melakukannya selama 6 hari dan minimal setiap 2 jam pengambilan contoh/sample. dengan demikian kita akan emperoleh variasi ukuran biji yang mendekati sebenarnya.

Nah dari data histogram tersebut kita menentukan ukuran lubang plat perforasi sortasi drum (Nut grading drum).
Jika ini telah dilakukan tentu mengendalikan tahapannya tentu akan lebih mudah seperti penyetelan ripple mill,  LTDS dan sebagainya karena biji sawit dipecahkan oleh ripple mill sesuai dengan ukurannya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Under Flow Sludge flow out

  Gambar CST   Cairan yang masuk ke CST akan membentuk lapisan sesuai fisiknya. Minyak pasti berada pada level teratas, dominan air dilapisan ke dua dan dominan lumpur / sludge dilapisan paling bawah. Sludge ini masih mengandung minyak sawit 5-7 % bahkan jika CST tidak bekerja maksimal kandungan minyak sawit di sludge bisa mencapai > 12 %. Sludge ini secara kontiniu harus dialirkan keluar dari CST ke Sludge Tank untuk di ambil kembali kandungan minyak sawitnya serta menjaga kestabilan pembentukan lapisan minyak di CST.

Tahapan Proses Perebusan di Vertical Sterilizer

       Gambar kiri Vertical Sterilizer tampak keseluruhan dan sebelah kanan pintu bawah vertical sterilizer sedang mengeluarkan buah matang rebus.   Prinsip proses perebusan buah sawit di vertical sterilizer sama dengan proses perebusan di horizontal sterilizer. Adapun tahapan proses perebusan buah sawit di vertikal sterilizer sbb:

Temperatur Gas Buang Boiler

Temperatur gas buang boiler menjadi indikator kondisi effisiensi boiler yang kita operasikan. Semakin tinggi temperatur gas buang boiler pada kondisi kerja normal maka semakin tidak effisien boiler kita, demikian sebaliknya. Batas temperatur normal temperatur gas buang boiler berbeda bagi setiap merk boiler, oleh sebab itu pastikan spesifikasi boiler anda dengan mengacu kepada manual book yang ada. Untuk boiler tertentu, temperatur gas buang maksimal 350 derajat celcius. Angka ini dapat dibaca melalui alat ukur thermometer yang dipasang dibagian belakang, akhir pipa air, atau dipanel digital yang disediakan. Jadi untuk memastikan boiler anda masih effisien atau tidak pastikan alat ini terkalibrasi dengan baik. Jika temperatur boiler sudah tinggi, melebihi 350 derajat celcius, lakukan shot blowing untuk membersihkan abu yang masih lengket dipipa boiler pada saat pengorekan abu, jika temperatur tidak turun secara signifikan lakuken pencucian pipa air boiler pada saat pabrik tidak mengo...