Salah satu letak losis inti sawit yang tidak disadari atau disadari terjadi namun seolah-olah pembiaran adalah digudang inti sawit. Inti produksi atau Palm Kernel (PK), setelah dikeringkan pada kernel silo pada kadar air 7%, atau sesuai kontrak penjualan, akan disimpan di gudang curah inti atau dalam bunker inti sawit.
Tempat penyimpanan yang tidak standar akan menimbulkan losis yang tidak dievaluasi seperti mengevaluasi losis inti selama proses pengolahan berlangsung.
Saat stok inti terkirim kekonsumen dan terjadi selisih yang besar baru disadari jika terjadi losis pada gudang inti. (Dengan asumsi perhitungan produksi inti sawit dilakukan dengan cermat)
Losis pada gudang sawit terjadi akibat;
- Lantai curah yang tidak standar atau bahkan lantai gudang hancur/pecah-pecah. Ini mengakibatkan inti pecah dan menjadi tepung.
- Area terbuka terlalu luas, sehingga kontaminasi uap air cukup tinggi dan menimbulkan jamur.
- Pengiriman inti yang tidak konsisten bahkan inti bisa menumpuk selama 30 hari olah, akan terjadi penyusutan inti.
Pencegahan dari setiap permasalahan tentu saja, kita harus menyediakan gudang inti yang standar dan pengiriman yang terjadwal minimal setiap 3 hari olah inti sudah diangkut.
Permasalahan lain ketika inti menumpuk terlalu banyak, saat melakukan stock opname akan terjadi deviasi yang sangat besar.
Pengawasan losis inti sawit di pabrik sawit tidak terbatas pada angka analisa laboratorium saja juga harus diamati hingga ke konsumen.
Bagaimana tanggapan kawan-kawan, sharing pengalamannya dikomentar.
Comments
Post a Comment