Tuesday, December 6, 2011

Kriteria Matang Panen

 

Postingan sebelumnya telah dijelaskan aktivitas utama yang ada diloading ramp. Menyortir adalah kegiatan untuk memeriksa mutu buah sebagai fungsi kontrol terhadap kegiatan panen di afdeling dan memilih buah sawit pembelian dari petani yang sesuai harga pembelian.

Kriteria matang panen buah sawit kebun sendiri berbeda dengan kriteria matang panen buah sawit pembelian. Kriteria matang panen kebun sendiri memiliki beberapa klasifikasi atau fraksi mengingat organisasi untuk melakukan tersebut tersedia dengan baik, mulai dari Asisten tanaman, mandor, pemanen dan anggaran untuk menggerakkan unsur organisasi tersebut. Sedangkan buah sawit petani tidak jelas konsep kriteria matang panen buah sawitnya, mengingat petani tidak memiliki fasilitas seperti organisasi/perusahaan perkebunan. Oleh sebab itu penentuan kriteria penerimaan buah sawit petani bukan berdasarkan mutu panen melainkan berdasarkan harga pembelian yang ditentukan dari rendemen minyak dan inti sawit yang dikalikan dengan harga minyak dan inti sawit serta memperhatikan faktor-faktor lainnya.

Lalu bagaimana cara menentukan buah sawit pembelian dari petani???

· lakukan survei ke sampel lokasi perkebunan petani, ambil sampel buah lakukan analisa cross buah sawit untuk mengetahui potensi rendemen minyak dan inti sawit.

· Dari hasil analisa tentu kita dapat menentukan harga buah sawit pembelian.

Pada umumnya untuk menentukan kualitas buah petani hanya dilakukan secara visual, seperti memperhatikan ukuran buah, warna kulit luar buah, ketebalan daging buah (jenis buah tenera atau dura) dan warna daging buah. Jika kondisi fisik tersebut mendekati kondisi buah matang kebun sendiri maka buah sawit pembelian dari petani dapat diterima. Kadang kala penentuan harga buah petani juga ditentukan harga persaingan disekitar pabrik, semakin banyak populasi pabrik maka semakin tinggi harga buah sawit petani walaupun kadang kala mutunya belum tentu sesuai. Selain faktor persaingan harga buah sawit petani dibeli dengan harga yang tinggi, faktor lainnya adalah rendahnya produksi buah sawit kebun sendiri (misalnya akibat replanting), maka buah sawit petani dibutuhkan agar pabrik dapat mengolah minimal 16-20 jam olah perhari.

Lalu bagaimana dengan penerimaan buah sawit kebun sendiri????

Buah sawit kebun sendiri wajib diterima bagaimanapun mutunya karena biaya telah dikeluarkan begitu buah sawit tersebut sampai dipabrik. Lalu bagaimana dengan buah sawit yang tidak memenuhi kriteria matang panen? Jawabnya tetap diterima, namun ditulis dilaporan sortasi yang akan menjadi bahan evaluasi terhadap kinerja capaian rendemen minyak dan inti sawit.

Kriteria matang panen dibagi menjadi beberapa fraksi, yaitu:

Fraksi

Istilah

Kriteria

F00

Sangat mentah

Brondolan 0% dari seluruh lapisan luar

F0

Mentah

Berondolan 1-12,5 % dari seluruh lapisan luar

F1

Kurang matang

Berondolan 12,5-25% dari seluruh lapisan luar

F2

Matang

Berondolan 25-50% dari seluruh lapisan luar

F3

Matang

Berondolan 50-75 % dari seluruh lapisan luar

F4

Kelewat matang

Berondolan 75-100% dari seluruh lapisan luar

F5

Ranum

Berondolan lapisan dalam ikut memberondol

Komposisi minimal tiap fraksi dari semua buah sawit yang masuk sbb:

Fraksi

Persyaratan (%)

Kriteria

F00

0

Brondolan 0% dari seluruh lapisan luar

F0

max 3

Berondolan 1-12,5 % dari seluruh lapisan luar

F1

-

Berondolan 12,5-25% dari seluruh lapisan luar

F2

min 85

Berondolan 25-50% dari seluruh lapisan luar

F3

-

Berondolan 50-75 % dari seluruh lapisan luar

F4

max 10

berondolan 75-100% dari seluruh lapisan luar

F5

max 2

Berondolan lapisan dalam ikut memberondol

Berondolan

9,5

 

Tandan kosong

0

 

ukuran tangkai

max 2,5 cm

 

Jika melihat angka diatas, seolah-olah memanen buah mentah diperbolehkan, padahal seharusnya tidak. Untuk saat ini tuntutan produktifitas buah sawit ton per hektar per tahun dan capaian rendemen minyak sangat tinggi. Jika memperhatikan angka tersebut diatas potensi panen tidak bersih akan terjadi mengingat persentase fraksi 5 masih ada walaupun hanya 2%.

Kefektifan mengumpulkan berondolan juga menjadi perhatian jika fraksi 4 dan fraksi 5 ada diareal panen, karena tidak mungkin tingkat efisiensi pengumpulan berondolan 100%.

Dengan tingginya target produksi dan capaian rendemen (memperhatikan kefektifan pengumpulan berondolan) maka kriteria matang panen tersebut untuk saat ini telah bergeser yaitu:

Fraksi

Persyaratan (%)

Kriteria

F00

0

Brondolan 0% dari seluruh lapisan luar

F0

0

5-10 butir berondolan dipiringan boleh dipanen

Fraksi matang

100

 

Berondolan

Semaksimal

 

Tandan kosong

0

 

Ukuran tangkai

Mepet V shape

 

Klasifikasi tesebut memunculkan sistem denda mutu panen mengingat tidak adanya toleransi buah sawit mentah dan panen menggunakan sistem premi panen serta premi berondolan untuk meningkatkan pendapatan pemanen.Hal ini akan dipostingkan dikesempatan lain.

0 comments:

Post a Comment