Monday, January 16, 2012

Klarification Station

 

PKS 5

Klarifikasi merupakan proses pemurnian minyak sawit agar layak di jual ke industri yang membutuhkan CPO (Crude palm oil). Klarifikasi di pabrik kelapa sawit terdiri dari tahapan ; Penyaringan, Pemanasan, Pengendapan, Centrifusi dan Pengurangan kadar air. Semua tahapan proses tersebut sangat ditentukan oleh suhu kerja, kontinuitas kapasitas dan waktu.

Tahapan penyaringan / pemurnian minyak kelapa sawit dimulai dari Sand Trape, karena Sand Trape menjebak pasir kasar yang terikut cairan minyak sawit kasar. Pasir yang terjebak harus dibuang / drain setiap 4 jam sekali.

Penyaringan berikutnya dilakukan di Vibrating Screen untuk menyaring fibre serta pasir yang masih lewat dari Sand Trape. Setelah penyaringan ini maka dilakukan pemanasan minyak kasar di Raw Oil Tank hingga temperatur 98-100 derajat celcius. Cairan yang sudah dipanaskan akan dipompa ke CST (continous settling tank) untuk diendapkan agar padatan dan air yang masih terikut dapat mengendap dalam rentang waktu tertentu. Minyak yang berasal dari CST akan di endapkan lagi di Clean Oil Tank dan di sentrifusi di oil purifier untuk mengurangi kadar kotoran kemudian di Vacuum Drier agar kadar air berkurang sehingga mutu minyak produksi sesuai standar. Dari Vakum Drier minyak dikirim ke tanki timbun.

Lossis terbesar di Station Klarifikasi hanya terletak di Sludge Separator / Decanter karena cairan yang keluar dari alat tersebut selain minyak akan dibuang ke Fat Pit / Solid Bunker.

Faktor lain penyebab lossis di Stasiun Klarifkasi berupa kebocoran instalasi pipa saluran minyak dan kerusakan alat / mesin, walaupun itu sebuah kebocoran kecil, yang terbuang adalah minyak sawit yang susah payah di press di Pressing Stasiun.

Penyebab rendahnya mutu minyak yang di hasilkan juga akibat rendahnya temperatur kerja, tidak tercapainya kevakuman maksimal di Vacuum Drier dan kebocoran pipa uap pemanas di Clean Oil Tank, serta rendahnya kinerja mesin yang ada.

Namun kegagalan terbesar pengoperasian Stasiun Klarifikasi adalah tidak disiplinnya operator dalam pengontrolan parameter / norma kerja yang berlaku.

Kegagalan perolehan jumlah minyak dan mutu minyak produksi di Stasiun Klarifikasi merupakan faktor lanjutan, karena Stasiun Klarifikasi hanya menerima minyak kasar yang berasal dari Pressing Station untuk dimurnikan bukan untuk ditambah atau untuk mengurangi kadar asam lemak bebas (ALB)-nya.

Dalam hal mutu, Stasiun Klarifikasi hanya meperbaiki mutu Kadar Kotoran dan Kadar air sedangkan ALB, misalnya, sudah dipengaruhi dari sistem panen, angkut dan olah (PKS secara keseluruhan).

Jangan berharap terlalu banyak perbaikan minyak sawit secara keseluruhan di Stasiun Klarifkasi walaupun yang diolah adalah seluruh minyak sawit yang ada di pabrik kelapa sawit.

2 comments:

  1. gan,jika pemanasan crude oil hingga temp 100 deg,apa ga merusak kualitas dari cpo? dan berapa standard kevacuman di vacum oil dryer? apakah bisa ALB pada cpo bisa kita perlambat laju kenaikannya pada proses pengolahan di clarifikasi? pd CST berapa rentan waktu yang optimal untuk pemisahan ? mohon sharingnya?thks..... mungkin jawaban bisa di fwd ke email buditphp@gmail.com

    ReplyDelete
  2. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete