Perdebatan mutu buah sawit atau TBS atau kondisi buah sawit di loading ramp pabrik kelapa sawit masih tetap akan menjadi pembahasan berkelanjutan, 🙂 karena akan selalu menjadi titik poin di pabrik untuk evaluasi capaian OER, tentu dikaitkan ke losis pabrik juga.
Salah satu kondisi TBS yang menjadi perdebatan adalah buah kecil atau buah yang dipanen dari TBM 3, atau tahun tanam tahun ke-3. Ukuran buah pada umumnya kecil dan bentuk buah ada yang tidak sempurna. Tentu kandungan minyak dalam buah kecil terkategori rendah ada beberapa analisa memperoleh 14-16% OER ada juga yang mampu 18%, tentu jika memasuki TM1 atau TM2, OER bisa mencapai 22%.
Lalu bagaimana jika kondisi buahnya tidak sempurna, pembentukan buah belum maksimal, hal ini dapat disikapi dengan seleksi di afdeling untuk tidak dibawa ke pabrik.
Namun banyak aspek sosial yang timbul dengan beberapa kondisi buah kecil, contohnya, jika tidak diangkut ke pabrik maka akan ditinggalkan di areal dapat memicu pencurian TBS/berondolan, dianggap sebagian masyarakat sekitar tidak dimanfaatkan perusahaan. Berikutnya, jika dibawa kepabrik akan dapat menimbulkan permasalahan OER, serta proses pengolahan yang tidak stabil.
Proses pengolahan yang tidak stabil ini muncul akibat potensi tandan buah kecil saat dibanting di thressher untuk masuk ke digester tinggi dan rawan beban tinggi pada proses pelumatan daging buah dan rawan juga saat pengempaan di screw press.
Sehingga perlu dipersiapkan bersama-sama antara kebun dan pabrik saat buah TBM III/TM I panen agar instalasi pabrik bisa mengakomodir proses pengolahannya.
Instalasi pabrik yang berpengaruh adalah thressher dan nut grading drum dan ripple mill, sedangkan proses olah yang berpengaruh adalah perebusan buah sawit jika pencampuran buah kecil dan buah besar terjadi saat pengisian lori.
Menurut Bro en Sist sekalian apa saja yang berpengaruh pada instalasi pabrik dan proses olahnya jika kandungan buah kecil cukup tinggi? Komen dibawah ya!
0 comments:
Post a Comment