Skip to main content

Posts

Cara lain menekan losis inti sawit di hydro cyclone

Dalam proses pengolahan selalu di tuntut pengendalian losis yang minimal dan capaian produksi minyak dan inti maksimal. Untuk mencapai hal tersebut tentu perlu dilakukan monitoring dan penyetelan alat sesuai dengan kondisi proses yang berlangsung. Monitoring berupa pengambilan sample uji dari aliran proses pengolahan minyak sawit dan inti sawit setiap jam atau setiap dua jam, tergantung SOP yang berlaku bagi perusahaan. dari analisa sampel yang diambil diperoleh angka yang di bandingkan dengan norma proses pengolahan dan diketahui apakah losis masih dalam kondisi baik atau tidak. Nah jika losisnya melewati norma maka diperlukan penyetelan ulang alat, bisa berupa penyetelan batal tertinggi kuat arus listrik elektromotor, tekanan hidrolik, atau posisi fortex finder hydro cyclone. Namun kadangkala operator tidak menyetel ulang jika hasil analisa tidak sesuai norma jika tidak diperintah langsung oleh atasan, selidik punya selidik bukan karena tidak cakap, tidak tahu namun karena malas...

Polishing Drum Di Pabrik Kelapa Sawit

Polishing drum di pabrik kelapa sawit termasuk jalur kritis yang sangat mempengaruhi proses pengolahan di pabrik kelapa sawit saat mengolah buah sawit. Untuk pabrik kelapa sawit 30 ton tbs/jam memiliki satu jalur polishing drum, jika terjadi stagnasi maka pabrik kelapa sawit akan stop mengolah buah sawit. Polishing drum di pabrik kelapa sawit berfungsi untuk membersihkan serat atau fibre sawit yang masih melekat di lapisan biji sawit atau nut. Dengan bersihnya fibre sawit tersebut tentu akan memaksimalkan daya benturan (collision) biji dengan dinding nut cracker. Selain itu dengan bersihnya fibre di biji sawit atau nut akan menjaga kebersihan nut silo atau silo biji sehingga struktur silo biji lebih awet dan nut/biji sawit dapat turun dengan lancar akibat gangguan sampah yang berkurang. Polishing drum di pabrik kelapa sawit terbuat dari plat baja minimal tebal 8 mm yang dibagian pangkalnya diberikan seperti conveyor pendek selebar separating kolom yang berguna mendorong bij...

Tekanan Uap di Sterilizer

Hal sederhana yang menjadi perhatian utama dari keberhasilan proses pengolahan buah sawit adalah perebusan atau sterilizing. Karena tahap inilah terjadi perubahan bentuk buah sawit dari tandan buah segar menjadi buah rebus, berubahnya kadar air di tandan kosong, daging buah dan berubah polysakarida menjadi monosakarida sehingga berondolan dapat dengan mudah lepad sari tandan dan sebagainya. Jika proses perubahan ini tidak dilakukan dengan norma pengolahan yang ditentukan pasti proses selanjutnya tidak akan berhasil. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan proses perebusan atau sterilizing adalah tekanan uap dan waktu untuk merebus. Umumnya perebusan dilakukan dengan tekanan 2,8-3 kg/cm2 dengan masa holding time 45-50 menit.

Konservasi Air dari Pabrik Kelapa Sawit

Pompa Air  Air adalah sesuatu yang vital dari seluruh proses pengolahan buah sawit di pabrik kelapa sawit. Air dikonversi oleh boiler menjadi uap bertekanan dan mengubah energi mekanis menjadi elektrik dan akhirnya dimanfaatkan sebagai sumber panas di setiap stasiun yang membutuhkan. Air juga digunakan secara langsung (air bersih) untuk pendingin mesin-mesin seperti turbine uap, genset dan prosesing pabrik kelapa sawit seperti vacuum drier, hydrocyclone. Air juga (langsung dari sungai) dijadikan pencuci lantai pabrik atau bangunan pabrik sehingga biaya untuk pembersihan pabrik kelapa sawit lebih murah karena air tidak mengalami proses penjernihan yang membutuhkan bahan kimia.

Biji Sawit Perlu Dikendalikan.

Saya tertarik dengan beberapa kasus yang terjadi di stasiun pabrik biji atau kernel recovey stasiun yang selalu banyak mengalami perubahan agar mampu memisahkan inti sawit dan cangkang sawit dengan baik. Secara berat jenis, cangkang sawit dan inti sawit berbeda namun dari berat/massa bisa sama jika dengan ukuran tertentu. Banyak orang melakukan perubahan didepan proses tapi tidak mencoba melihat sejauh mana kinerja dibelakang proses yang akan mempengaruhi tahapan didepannya. Contohnya, banyak staf pabrik mencoba merubah atau memodifikasi jalur pengolahan biji sawit namun alat yang dipakai tida diubah, hanya jalus nya \`aja yang dirubah. Misalnya dari menggunakan 2 LTDS menjadi 1 LTDS tentu akan membebani hydrocyclone, tapi hydrocyclone tidak mengalami perubahan menerima beban input yang semakin besar. Tentu perubahan input di hydrocyclone perlu dilakukan perubahan di hydrocyclone sendiri seperti, diameter nozel yang perlu dikalibrasi ulang, putaran pumpa dengan perubahan diameter p...

Pemanfaatan Gas Methana Limbah Cair PKS

  Saat ini isu lingkungan di industri perkebunan sawit menjadi perhatian yang besar terutama menyangkut GRK (Gas Rumah Kaca). Dari beberpa penelitina terungkap (life cycle assestment, japan) bahwa penghasil utama gas rumah kaca di pabrik kelapa sawit berasal dari instalasi pengelolaan limbah cair. Sudah cukup banyak beberpa PKS menggunakan methane capture untuk mengambil gas methane dan dimanfaatkan sebagai bahan bakar untuk pembangkit listrik.

Pengenalan Proper, Pengendalian Linkungan Pabrik Kelapa Sawit

Porgram Penilaian Peringkat Kinerja Penaatan dalam Pengelolaan Lingkungan mulai dikembangkan oleh Kementerian Negara Lingkungan Hidup, sebagai salah satu alternatif instrumen penaatan sejak tahun 1995. Program ini pada awalnya dikenal dengan nama PROPER PROKASIH. Alternatif instrumen penaatan ini dilakukan melalui penyebaran informasi tingkat kinerja penaatan masing-masing perusahaan kepada stakeholder pada skala nasional. Diharapkan para stakeholder dapat menyikapi secara aktif informasi tingkat penaatan ini, dan mendorong perusahaan untuk lebih meningkatkan kinerja pengelolaan lingkungannya. Dengan demikian, dampak lingkungan dari kegiatan perusahaan dapat diminimalisasi. Dengan kata lain, PROPER merupakan Public Disclosure Program for Environmental Compliance.