Postingan kali ini memang saya masih bahas seputar loading ramp, kenapa? Karena loading ramp tempat terjadinya lossis kedua (yang pertama timbangan) yang tidak dapat kita ketahui pasti jumlahnya namun benar-benar terjadi didepan mata.
Dari gambar diatas terlihat berondolan yang tumpah kelantai, padahal proses kerjanya memasukkan berondolan dan buah sawit ke lori atau friut scraper conveyor. berondolan yang jatuh tidak terkutip kembali dengan baik sehingga sebagian berondolan menjadi busuk yang berakibat naiknya asam lemak bebas.
Berondolan jatuh biasanya karena ada bagian kisi-kisi loading ramp yang sudah renggang, alur pintu loading ramp yang sudah aus atau keropos dan tidak tepatnya posisi lori didepan pintu loading ramp.
Contoh penanganan yang tidak baik lainnya di loading ramp seperti gambar berikut,
Dari photo tersebut terlihat minyak yang sudah menetes ke bawah, yang seharusnya minyak tersebut keluar melalui press silinder screw press dan dialirkan ke sand trape melalui oil gutter. Minyak yang menetes diloading ramp berasal dari buah restan yang berhari-hari, yang mengakibatkan daging buah menjadi busuk/lembek, saat mendapat tekanan dari tumpukan buah sawit lainnya otomatis minyak akan menetes keluar.
Sebaiknya proses pengeluaran/penurunan buah sawit dari bays loading ramp ke dalam lori dengan sistem FIFO (first in first out) namun dengan kontrol yang lemah kadang kala hal ini tidak terjadi. Selain karena faktor lemahnya pengawasan, penyebab tingginya lossis di loading ramp akibat terlalu tingginya jumlah buah yang masuk dan terlalu rendahnya jumlah buah sawit yang diolah serta adanya kerusakan pintu loading ramp sehingga buah sawit tidak bisa diisi ke lori.
Kebersihan dan jarak kisi-kisi loading ramp harus diperhatikan agar sampah dan pasir/tanah yang terikut dari afdeling dapat langsung jatuh kelantai bawah sementara berondolan dan buah sawit masuk kedalam lori.
Gambar diatas memperlihatkan kisi-kisi laoding ramp yang masih baru dan terlihat tidak ada penyumbatan kisi-kisi sehingga sampah halus dan pasit/tanah dapat jatuh kelantai bawah loading ramp dengan mudah.
Pasir yang terikut hingga keproses pengolahan minyak selain mempercepat tingkat keausan juga akan mempercepat terbentuknya emulsi. Jika hal tersebut telah terjadi akan mengakibatkan sulitnya memisahkan minyak. Sebagian orang beranggapan hal ini tidak penting karena sudah ada sand trape dan desanding cyclone distasiun klarifikasi yang berfungsi untuk menjebak pasir. Menurut hemat saya pendapat itu tidak sepenuhnya salah, namun pengendalian pasir/impuriti jika dimulai sejak awal akan memberikan hasil yang maksimal dan mengurangi tingkat keausan alat di friut conveyor, stirring arm digester dan double screw press distasiun kempa.Dari gambar diatas terlihat kebersihan loading ramp sangat rendah, sampah banya menumpuk.
Kendalikanlah losis minyak dan inti serta hal-hal yang mendegradasi mutu produksi sejak awal buah sawit masuk ke pabrik kelapa sawit yang kita pimpin.
Sekian dulu postingan kali ini tentang hal lepas kontrol, postingan lainnya akan mengulas tentang bagian-bagian loading ramp.
0 comments:
Post a Comment