Tuesday, February 7, 2012

Pengolahan Biji Buah Sawit.

Kernel Silo, tempat mengeringkan Inti Sawit


Stasiun yang mengolah biji sawit (nut) menjadi inti sawit (palm kernel) disebut juga Pabrik Biji. Biji sawit terdiri dari cangkang dan inti sawit. Inti sawit terletak didalam biji yang ditutupi oleh cangkag (seperti telur). Yang dibutuhkan oleh konsumen semua yang ada di biji sawit, mulai dari cangkang sebagai bahan bakar dan inti sawit sebagai bahan baku palm kernel oil.

Pre-treatment biji sawit sebelum diolah di Pabrik Biji sebenarnya sudah dilakukan di Sterilizer Station. Pre-treatmentnya pengurangan kadar air inti sawit sehingga ukuran biji sawit akan menyusut namun ukuran cangkang tidak. Dengan demikian akan tercipta celah antara inti sawit dan cangkang sawit, dengan adanya celah ini, pemecahan biji sawit akan semakin mudah memakai Ripple Mill dengan jumlah inti yang ikut pecah seminimal mungkin.

Dipabrik kelapa sawit, biji dihasilkan dari hasil pengepressan degested fruit di screw press, pressed mass yang keluar berupa gumpalan fibre dengan biji yang disebut Cake.

Pre-treatment tahap kedua dilakukan pemisahan fibre dengan biji, fibre harus seminim mungkin lengket di biji agar memudahkan proses pemecahan biji dan pengumpanan biji ke ripple mill. Jika masih banyak fiber yang terikut akan menyebabkan sulitnya biji turun secara gravitasi akibat pergerakan biji diganggu oleh fibre.

Pre-treatment tahap ketiga berupa fermentasi (untuk pemecah biji dengan ripple mill tidak wajib), proses fermentasi berupa peniupan udara panas 60-70 derajat celcius kedalam Nut Silo berisi biji sawit selama minimal 8 jam. Tujuannya untuk mengurangi lebih banyak lagi air yang terkandung di inti sawit agar biji lebih mudah dipecahkan.

Ripple mill tidak memerlukan proses fermentasi untuk performance pemecahan biji sawit nanun jika ada jeda wakyu antara produksi biji dengan pemecahan biji akan menjadi lebih baik.

Biji yang sudah pecah tentu harus ada dipisahkan antara cangkang dan inti sawit, proses pemisahan ini dilakukan dengan metode basah, seperti hydrocyclone dan clay bath, metode kering, menggunakan LTDS hingga 3 tahap atau kombinasi metode basah dan kering.

Setelah cangkang dipisahkan inti sawit / palm kernel dikeringkan di Kernel Drier untuk mengurangi kadar air inti sawit yang awalnya 19% hingga menjadi 6-7 %. Pengurangan kadar air ini untuk mencegah terbentuknya jamur selama penyimpanan serta menekan kenaikan ALB di minyak inti sawit.
Inti sawit yang sudah kering diturunkan dari Kernel Drier dan di simpan di Kernel Storage menunggu pengangkutan ke konsumen. Kernel storage harus aman dari air dan kotoran agar tidak mengkontaminasi produk yang sudah jadi.

Published with Blogger-droid v2.0.3

1 comments: